aku-tu hanyar bisa ba-ulah, jangan heran !

blog kampungan / wong ndeso

Minggu, 25 Maret 2012

Coleus Solenostemon nama dagangnya coleus atau miana





Banyak jenis coleus asal Indonesia dikembangbiakan komersial di Amerika dan Eropa sejak zaman Victoria. Disilangkan antar jenis hingga menghasilkan hibrida, baru kembali ke Indonesia. Demikian diungkapkan Benny Tjia PhD, di nurseri Mj Flora, Bogor. Di kebunnya tengah dibudidayakan sekitar 20 jenis coleus untuk dipasarkan sebagai tanaman lanskap dan pot plant. Coleus dalam taksonomi lebih sering disebut sebagai Solenostemon. Sedangkan nama dagangnya adalah coleus atau miana.

Coleus yang mula-mula diperkenalkan sebagai tanaman hias adalah the flame nettle (S. scutellarioides) yang berasal dari Jawa. Tanaman ini ditemukan oleh Karl Ludwig Blume pada abad-19 masa pendudukan Belanda di Indonesia. Untuk menghormati jasanya, Solenostemon scutellarioides Ini lebih terkenal dengan sebutan Coleus blumei. Darijawo kemudian diperke-nalkan ke Eropa pada pertengahan tahun 1 820 pada era Victoria. Ratu Victoria ini mengubah tren taman yang awalnya tidak tertata menjadi sebuah taman yang indah dengan sistem penataan khusus. Coleus men-jadi tanaman favorit pada masa itu karena siapapun bisa menanamnya. Dalam waktu 3 bulan dan bisa ditanam di dataran rendah hingga tinggi. Tumbuhan ini suka matahari langsung dan bisa hidup di lokasi ternaungi.

LANSKAP FAVORIT

Karena mudah dan indah, setiap clang ingin menanam coleus. Awalnya satu tanaman, kemudian dua, lima dan seterusnya. Jika Anda ingin menambah koleksi coleus dari jenis yang sama, Anda tinggal memotong bagian dari batang coleus (setek). Gardenerdi Amerika menumbuhkon setek coleus pada gelas yang diisi dengan air. Setelah tumbuh akar baru dipindahkan ke kebun. Kalau di Indonesia kebanyakan setek langsung ditanam di penyemaian hingga tumbuh akar. Semaian ditanam pada tanah gembur yang dicampur dengan kompos. Agar kelembapan terjaga, perlu disungkup dengan plastik. Disiram hingga tumbuh akar dan daun baru. Baru kemudian di-tanam di tanah atau di pot.

Selain itu, bisa juga dengan biji yang ditaburkan ke media. Biji coleus dihasilkan oleh bunga yang tangkainya panjang. Pada masing – masing tangkai terdapat kelopak cekung yang menyerupai mahkota bunga. Sedangkan bunganya yang asli menyembul dari dalam kelopak bunga bulat tersebut. Mahkota bunga melengkung berwarna putih dan ungu tergantung jenisnya. Bunga hanya mekar sehari, ukurannya seki-tar setengah sentimeter.

Biji berbentuk serbuk berwarna hitam mengilap seperti biji bayam. Satu tangkai bunga bisa menghasil-kan puluhan hingga ratusan biji. Untuk coleus hibrida bijinya tidak banyak, bahkan terkadang tidak ada. Coleus hibrida terus dihasilkan setiap saat di Eropa maupun Amerika yang menyebabkan kesulitan untuk menelusuri induknya. Penamaan-nyapun tidak sistematis sehingga bisa jadi jenis tanaman yang sama namanya beragam. Bahkan tidak mudah membedakan jenis yang hi-brida dan spesies. Para ahli tanaman menyepakati untuk menyebut silangan coleus sebagai coleus x hibridus. Jadi yang umum Anda temui di nurseri kebanyakan memang coleus hibrida. Untuk beberapa jenis, benihnya impor dari Florida. “Ini tanaman sini – sini saja,” ujarnya menunjukkan coleus spesies yang diperoleh dari sekitar Bogor.

Nah, Anda bisa berbagi setekan coleus yang cantik ini kepada teman Anda. Dijamin, tetangga akan ngiri melihat keindahan hamparan coleus.

1 komentar:

  1. lokasi dimana pak? ada tanaman air tidak pak? alfarizi mahasiswa institut pertanian bogor 085716047546

    BalasHapus